
Title | : | Manhattan Merger |
Author | : | |
Rating | : | |
ISBN | : | - |
ISBN-10 | : | 9789792235494 |
Language | : | Indonesian |
Format Type | : | Paperback |
Number of Pages | : | 232 |
Publication | : | First published January 1, 2003 |
Manhattan Merger Reviews
-
A sweet and heartwarming read with an unusual plot.
-
Pertama kali saya membaca buku HQ -waktu di SMA. Buku terjemahannya tentu saja. Menemukannya di antara buku-buku praktik di perpustakaan. (baru sadar sekarang kok di perpustakaan ada bukubuku aneh-aneh begitu). Saat itu saya memutuskan untuk tidak akan pernah membaca buku semacam itu lagi. Kenapa? Karena saya menganggap buku seperti itu tidak ada gunanya.
Sampai beberapa bulan yang lalu saya masih memegang teguh kepercayaan saya untuk tidak menyentuh buku semacam itu. Namun, karena tuntutan pekerjaan (memang suka menyalahkan kondisi saat tidak ada orang yang bisa disalahkan), saya terpaksa membaca buku semacam ini. Saya tidak habis pikir mengapa buku-buku seperti ini laku di pasaran. Timbul pertanyaan menarik yang menggelitik rasa ingin tahu saya. Mengapa kaum hawa banyak yang menyukai buku dengan genre tersebut?
Buku Manhattan Merger ini menurut saya cukup menarik, terutama pada bab 2 dan bab 3. Saya sampai penasaran ingin tahu bagaimana selera pasar menentukan sebuah bisnis penerbitan. Karena buku ini saya jadi ingin tahu seberapa besar sih penerbit Harlequin yang mengkhususkan diri untuk menerbitkan genre roman ini? karena sepertinya Red Rose Romance ini merupakan gambaran dari HQ itu sendiri.
Setelah membaca buku ini, saya jadi tergugah untuk mencari tahu lebih banyak. Dan saya baru tahu kalau Harlequin Enterprises Limited sudah berdiri sejak tahun 1949 nun jauh di Winnipeg, Kanada, sana.
Sejarah singkat HQ
Buku yang pertama kali diterbitkan adalah buku karya Nancy Bruff (orang US), The Manatee, yang dijual dengan harga 50 sen. Pada awalnya HA mengakuisisi naskah dari penerbit lain. Editor pertama HQ adalah Mary, istri Richard Bonnycastle, salah satu pemegang saham utama. Baru pada tahun 1964, HQ mendedikasikan dirinya secara eksklusif untuk menerbitkan serial roman. Saat Lawrence Heisey menjadi presiden perusahaan, novel-novel HA mengalami standarisasi, cetakannya dibatasi hanya 192 halaman untuk mereduksi kertas cetakan dan mulai di-branded seperti komoditas lainnya.
Persaingan lahan roman ini meningkat pada tahun 1975. Karena meskipun berasal dari Kanada, HQ hampir menguasai seluruh wilayah pemasaran di Amerika. Sampai Simon & Schuster mendirikan imprint Silhoutte sebagai saingan, yang mengeksplor isu-isu kontemporer. Namun, penerbit ini pun akhirnya berhasil diakuisisi HA pada 1984, meskipun berhasil mempertahankan kendali dalam pemilihan naskah dan proses editing.
HQ saat ini dikuasai oleh Torstar Corporation, perusahaan surat kabar terbesar di Negeri Daun Mapel tersebut. Pada 2002, HQ menerbitkan lebih dari 1000 judul novel, yang sebagian besar terjual di Amerika Utara. Penerbit roman lain yang cukup produktif adalah Kensington Books yang hanya mampu memproduksi 219 judul. Sampai tahun 2006, HQ telah menerbitkan buku dalam 26 bahasa di 109 negara
***
Pro – Kontra
Dalam buku ini, saya juga menemukan beberapa pro dan kontra mengapa buku roman yang diterbitkan HQ sering dianggap karya picisan yang tak layak disandingkan dengan karya sastra lainnya. Seperti halnya tokoh Diane, saya dan mungkin banyak orang lain, menganggap bahwa buku roman adalah sebuah pembodohan. Cerita roman hanya memperlihatkan bagian-bagian yang menyenangkan dari sebuah hubungan asmara, dan tidak pernah bercerita tentang hubungan jangka panjang (p.183). Cerita roman akan tambah laris manis jika sang tokoh adalah orang biasa dengan tampang pas-pasan tapi memiliki kelakuan atau sikap yang menarik.
Pendapat pro dikemukakan oleh Rainey, tokoh utamanya, Catherine, dan Linda. Linda, misalnya, mengatakan bahwa menyenangkan membaca bagaimana dua orang yang berbeda akhirnya bersatu (p.182). Meskipun banyak konflik dan rintangan, tapi pada akhirnya tokohnya menikah dan hidup bahagia. Happily ever after.
Mau ikut yang pro, mau kontra, terserah. Toh, mau bagaimanapun tetap pasar yang menentukan. Percaya atau tidak, saat ini penjualan buku roman di tempat saya bekerja meningkat dua kali lipat. Jika untuk novel lainnya hanya dicetak maksimal 5000 eksemplar, maka jangan heran kalau novel-novel roman tetap laris saat dicetak dua kali lipatnya. Ini opini murni pendapat saya. Entah orang lain. -
I read this romance novella very quickly because it was an easy read and I could not put it down. I loved the hero and heroine. The book was just the right length as novellas tend to be. I am really loving novellas now more than regular romance novels that go on and on with misunderstandings for 400 plus pages.
Rainey's very emotional side reminded me of myself. Yes I am a cry baby too...LOL ***possible spoiler alert***I also LOVE hero's that cherish the idea of waiting until marriage to become physically intimate and seeing it in this contemporary romance was a welcomed change and breath of fresh air. Payne Sterling you are a real GEM!
Some reviewers think that the ending is too perfect and sweet. I like it that way; otherwise why read a romance novel in the first place is everything isn't going to work out nicely in the end? -
If the ending is different, I might give it 3 stars. It's only 2.5 because the ending is a bit forced. "And they all live happily ever after!" OK it can be sweet, but this ending feels like saccharine to me.
-
When I finished it, I was like: Are you kidding me? The plot was unseriously, weak and strange.. I really like what you write Rebecca but this one was bad. I don't like weak women and I hate really hate coward men.....
-
Too fast too sweet too melodrama
-
b aja ternyata.
enggak ngerti kenapa di ijak bintangnya full. -
Bagus
-
الوردة الحمراء
ريبكا ونترز
أعتاد المليونير باين سترلينع أن يكون محط الأنظار ولكن غضبه تجاوز الحدود حين رأى صورته مرسومة على سلسلة الروايات العاطفية الجديدة
لم يسبق لباين أن جلس أمام رسام
لذا صمم على إقتفاء أثر الفنان الذي أحرجه لكي يقابله .....وكانت رايلي بينيت فنانة جذابة وموهوبة رأت في باين من خلال صورته بطلا مثاليا للوحتها ........دون أن تعلم أنه رجل أعمال مشهور.......
كان باين أكثر وسامة وجها لوجه لكن من سوء حظها أنها لم تلتقي به إلا بالمحكمة عرض عليها باين طريقة لتعويض له
فهل تستطيع أن تقبل ؟؟ -
Gara2 lukisan di sampul buku, membuat hati bertaut.
Itu adalah inti cerita dalam buku ini. Simple sekali, hanya sempat membuat hati bingung, apakah akan ada tokoh yang dibuat mati ?
Ternyata tidak, hanya di sadarkan saja. ceritanya lumayan menarik, sebenarnya yang membuat saya tertarik adalah bagaimana rasanya tinggal disebuah rumah yang dulunya adalah mercusuar. -
2 org yg ga saling knl akhir'y malah b'satu..so sweet!!
-
Awalnya bagus, membuat pembaca berharap akan ada misteri. Tapi di pertengahan sampai bagian akhir, ceritanya terlalu dipaksakan.
-
not bad in the beginning..but after that, in the second half book i was not enjoyed..little bit akward.
-
cerita yang menarik
-
I really enjoyed that this book switched back and forth between the pov of both the hero and the heroine so that you could see every situation from both perspectives.
-
Very good book